Pontianak, Pelita Pengetahuan--Buah belimbing merupakan sumber mineral dan vitamin yang baik untuk kesehtan. Belimbing merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Konsumsi 100 gram buah belimbing cukup untuk memenuhi 57 persen kebutuhan tubuh untuk vitamin C setiap harinya. Kandungan polifenol pada belimbing merupakan sumber antioksidan yang bagus untuk mengikat radikal bebas. Kemudian buah belimbing juga mengandung serat pangan yang cukup baik. Serat pangan sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Hal itu disebabkan oleh kemampuan serat untuk mengikat asam empedu, yakni produk akhir dari metabolisme kolesterol. Mekanisme tersebut secara otomatis akan menurunkan kadar kolesterol.
Buah belimbing mengandung kalium dan natrium dengan perbandingan 66:1 sehinggat sangat baik dikonsumsi bagi penderita hipertensi, jantung serta pembuluh darah. Peranan kalium bersama-sama dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam-basa. Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler dan sebagian terikat dengan protein. Ditambah kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim.
Sari buah atau jus belimbing secara teratur dan nyata sangan efektif menurunkan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah, dan trigliserida. Begitu juga sebaliknya jus belimbing juga meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah disebabkan buah belimbing menyimpan banyak vitamin seperti mengandung kalsium, besi, betakarotin, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, serta flavonoid, tanin, saponin, dan alkalin. Buah belimbing sering dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, antimikroba, antimalaria, antipiretik, dan penawar racun. Di India belimbing manis dianggap salah satu yang terbaik sebagai antipiretik.
Selain itu jus belimbing memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan diuretik sekaligus antihipertensi. Secara empiris, buah belimbing digunakan sebagai antihipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun sebelum memanfaatkan buah belimbing sebagai antihipertensi lebih bijaksana untuk melakukan pemeriksaan terhadap kandungan kristal oksalat dalam urine. Bila kandungan urine mengandung kristal oksalat, maka mengkonsumsi buah belimbing sebagai antihipertensi lebih baik dihindari karena bisa terkena batu ginjal. Lebih baik bila konsultasikan kepada ahlinya untuk mendapatkan pengganti atau solusi lain terhadap yang diderita.
Menurut penelitian Patil Avinash, belimbing manis merupakan tanaman yang berpotensi tinggi sebagai antipiretik dan antiinflamasi. Teh dari rebusan daun belimbing manis bermanfaat untuk pengobatan aphthous stomatitis dan angina, sedangkan campuran daun dan buahnya dapat mengatasi muntah dan demam. Selain itu, daunnya juga dapat dipergunakan pada kondisi yang kronis seperti oligouri, bisul, pyoderma, serta edema postpartum, gatroenteritis, dan luka atau trauma.
Buah belimbing mudah kita temukan di Malaysia dan Indonesia dikarekan tanaman asli dari negara tersebut kemudian menyebar ke Asia Tenggara. Memiliki bentuk yang khas seperti bintang lima panjang, buah ini biasanya tumbuh liar di perkarangan rumah, hutan, maupun lahan-lahan kosong. Namun, seiring berjalan waktu buah yang sedikit asam ini sudah jarang di temui disebabkan lahan-lahan sudah disulap menjadi perumahan, beton, dan penebangan hutan. Permukaan buah ini rata halus dan berwarna hijau atau hijau kekuningan. Buah belimbing bermanfaaat dimakan dalam keadaan matang dan segar, sebagai lalapan, untuk rujak, selai, sari buah dan jus. Uniknya buah ini juga bisa digunakan untuk pembersih logam dan menghingkan karat, dan ramuan berbagai macam obat atau ramuan tradisional. Hampir 90 persen kandungan air buah belimbing manis.
Kandungan Gizi dan Fitonutrien
Dalam buah belimbing terdapat 8 mg kalsium, 80 mg zat besi, 22 mg fosfor, 0,03 mg vitamin BI, 18 IU vitamin A, 0,02 mg vitamin B2, 33 mg vitamin C, 40 mg niacin, serta keratenoid, pektin dan serat.
Artikel Terkait
Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan Tubuh Manusia